Penilaian dan kebutuhan setiap orang terhadap acara hiburan televisi tentu berbeda-beda, begitu juga dengan saya memiliki presepsi lain dalam memberikan penilaian. Menurut saya penayangan acara televisi negeri kita akhir-akhir ini cendrung dominan lama kelamaan menjadi sangat membosankan karena terlalu seringnya di tayangkan. Acara-acara infotainment serasa menjadi primadona, terbukti dengan sistem penayangannya bisa mencapai lebih dari 3 X dalam sehari disetiap setasiun tv yang berbeda, selayaknya peraturan harus minum obat bagi penderita penyakit kronis. Sayang sekali fenomena kebiasaan ini bagi kebanyakan orang Indonesia sudah membudaya karena selain ringan dan sangat mudah dikomsumsi, hal tersebut disebabkan sehubungan dengan bosannya masyarakat terhadap acara yang bersifat berat atau serius seperti perekonomian, politik, hukum dan sosial budaya, ini boleh jadi karena psikologis masyarakat kita yang sedang dilanda kejenuhan situasi, orang sudah enggan menikmati informasi yang membuat otak mereka harus berfikir keras.
Secara garis besar bisa disimpulkan bahwa kondisi masyarakat kita bagi sebagian orang masih berada dibayang-bayang krisis ekonomi sehingga membutuhkan sesuatu yang menghibur. Seharusnya masyarakat menyadari efek dari situasi tersebut dapat menimbulkan dekadensi berpola fikir, karena walau bagaimanapun juga kita harus mengikuti perkembangan situasi negara dari sudut aspek-aspek tertentu khususnya ekonomi, sosial budaya demi tercapainya tujuan pembangunan bangsa. Bukan harus sibuk mengikuti perkembangan kehidupan selebritis. Arus informasi dan proses edukasi ditambah dengan kesadaran masyarakatlah yang dapat merubah karakter ini
Tulisan Yang Terkait
betul tuh....